PRABOWO: DARI DULU BANGSA KITA DIHINA DAN DIRENDAHKAN, INLANDER!

PRABOWO: DARI DULU BANGSA KITA DIHINA DAN DIRENDAHKAN, INLANDER!
Harian Press. Inlander sesungguhnya berarti Pribumi. Namun memiliki konotasi negatif, sehingga disamakan dengan anjing bahkan lebih rendah.

Dan kata-kata hinaan “Inlander” ini membekas dalam hati seorang Prabowo yang akhirnya mengubah dirinya menjadi seorang Nasionalis yang tujuan hidupnya adalah mengangkat derajat hidup dan kehormatan bangsanya.

Dalam sebuah pidato, Prabowo berapi-api beberapa kali menyebut istilah inlander dalam nada kemarahan.

“Perjuangan Bung Karno untuk menegakkan kehormatan bangsa kita, bangsa kita dulu dituduh bangsa yang bodoh, inlander, itu suatu sebutan yang menghina,” kata Prabowo.
Prabowo bercerita tentang inlander karena, ia tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakbenaran yang menimpa masyarakat Indonesia sejak masa penjajahan.

“Kita ingat dulu orang tua kita dipisah-pisahkan, jadi kita golongan yang paling rendah. Yang paling atas itu golongan kulit putih Eropa, lalu Asia Timur Raya, keturunan Arab, Tionghoa, India. Kita ini paling bawah,” katanya.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu kemudian bercerita ketika dia membawa prajuritnya berenang pada tahun 1978 di Manggarai, Jakarta Selatan.

Kata Prabowo, kolam renang itu adalah kolam yang paling murah dan kondisinya sudah banyak yang berlumut dinding-dindingnya.

“Saya iseng, saya korek dinding yang berlumut. Saya lihat kok ada prasasti yang dipahat, saya bersihkan di situ ada bahasan belanda, verboden voor honden en inlander,” katanya.
Tulisan tersebut merupakan larangan bagi Anjing dan penduduk pribumi untuk masuk ke suatu lokasi.

“Ternyata benar cerita kakek saya, bapak saya, benar. Banyak tempat yang verboden bagi inlander dari dulu. Dulu anjing di atas inlander. Kita yang punya negara enggak boleh masuk,” katanya.

Prabowo menceritakan nasib bangsa Indonesia, agar generasi muda mengingat perjuangan bangsa.
“Jadi anak-anak mahasiswa, itulah dulu bagaimana kita itu, ya, dijajah, dihina, Menghilangkan apa-apa, karena budaya kita jelek, pakaian kita jelek, pakai sarung hina, pakai kopiah hina. Semua yang berurusan dengan kita itu jelek rendah,” katanya.

Prabowo menutup pidatonya dengan harapan, pemimpin di masa depan bisa memperbaiki kondisi bangsa. Dan mampu mengangkat harkat derajat kehormatan bangsanya dimata dunia.
Selama kita terjajah meski secara ekonomi maka selama itu pula kita dipandang sebelah mata. Yang jadi pertanyaan, apakah bangsa kita sudah merdeka 100%? Ataukah masih jadi budak kapitalisme, dikeruk kekayaan dan dijerat oleh hutang agar menuruti mengikuti kemauan mereka para kolonial modern.

Semua masalah kepemimpinan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Sandiaga Uno Setelah Mengetahui Kebersamaan Prabowo Dan Titiek Soeharto

WHO CAN HOLD THE POWER OF EMAK-EMAK

YOU HAVE STOLEN OUR ATTENTION PRABOWO SUBIANTO